“..maka wanita yang shalihah ialah yang taat kepada Alloh lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena itu Alloh telah memlihara(mereka).”(An-Nisa’:34)
Rumah tangga bahagia?Wah siapa yang tak kepingin?ini sebuah kisah perjalanan rumah tangga seorang istri yang mencintai suaminya semata-mata karena cintanya kepada Alloh.
Hari itu merupakan hari bahagiaku,alhamdulillah,aku telah menyempurnakan separuh dienku : Menikah. Aku benar-benar bahagia sehingga tak lupa setiap sepertiga malam terakhir aku mengucap puji syukur kepada-Nya.
Hari demi hari pun aku lalui dengan kebahagiaan bersama istri tercintaku. Aku tidak menyangka, begitu sayangnya Alloh Subhanahu wa ta’ala kepadaku dengan memberikan seorang pendamping yang setiap waktu selalu mengingatkanku ketika aku lalai kepada-Nya.
Yang lebih bersyukur lagi,hatiku terasa tenteram ketika harus meniggalkan istri untuk bekerja. Saat pergi dan pulang kerja, senyuman indahnya selalu menyambutku sebelum aku berucap salam. Bahkan, sampai saat ini aku belum bisa mendahului ucapan salamnya kaena selalu terdahului olehnya.
Sekalipun usianya lebih tua dariku belum pernah dia berkata lebih keras daripada perkataanku. Setiap yang aku perintahkan, selalu dituruti dengan senyuman indahnya.
Sempat aku mencobanya memerintah berbohong dengan mengatakan kalau nanti ada yang mencariku, katakanlah aku tidak ada. Mendengar itu istriku menangis seraya berujar”Apakah Aa’(Kakanda) tega membiarkan aku berada di neraka karena perbuatan ini.?”
Aku pun tersenyum, lalu kukatakan bahwa itu hanya ingin mencoba keimanannya. Mendengar itu, langsung saja aku mendapat cubitan kecil darinya dan kamipun tertawa.
Sungguh ini adalah kebahagiaan yang teramat sangat sehingga jika aku harus menggambarkannya,aku tak akan bisa. Dan sangat benar apa yang dikatakan Rasululloh shallallahu ‘Alaihi Wa sallam, “dunia hanyalah kesenagan sementara dan tidak ada kesenangan dunia yang lebih baik daripada istri yang shalihah.(Riwayat An-Nasa’i dan Ibnu Majah)
Hari terus berganti dan tak terasa usia pernikahan kami sudah lima bulan, Masya Alloh.
Suatu malam istriku menangis terseduh-seduh, sehingga membangunkanku yang tengah tertidur. Merasa heran, aku pun bertanya kenapa dia menagis malam-malam begini.
Istriku hanya diam tertunduk dan masih dalam isakan tangisnya. Aku peluk erat dan aku belai rambutnya yang hitam pekat. Aku coba bertanya sekali lagi,apa penyebabnya?Setahuku,istriku Cuma menangis ketika dalam keadaan shalat malam, tidak seperti malam itu.
Akhirnya dengan berat hati istriku menceritakan penyebabnya. Astagfirullah, Alhamdulillah, aku terperanjat dan juga bahagia mendengar alasanya menagis. Istriku bilang dia sedang hamil tiga bulan dan malam itu lagi ngidam. Dia ingin makan mie ayam kesukaannya tapi takut aku marah jika permohonannya itu diutarakan. Terlebih malam-malam begini dia tidak mau merepotkan kau.
Demi istriku tersayang malam itu aku bergegas mencari mie ayam kesukaannya. Alhamdulillah walau harus memerlukan waktu yang lama dan harus mengiba kepada tukang mie(karena sudah tutup) akhirnya aku pun mendapatkannya.
Awalnya, tukang mie enggan memenuhi permintaanku. Namun setelah aku menceritakan apa yang terjadi, tukang mie itupun tersenyum dan langsung menuju dapurnya. Tak lama kemudian memberikan bingkisan kecil berisi mie ayam permintaan istriku.
Ketika aku hendak membayar, dengan santun tukang mie tersebut berujar,”Nak,simpanlah uang itu buat anakmu kelak karena malam ini bapak merasa bahagia bisa menolong kamu. Sungguh pembalasan dari alloh lebih aku utamakan.
Aku terenyuh, Begitu ikhlasnya si penjual mie itu. Setelah mengucapkan syukur dan tak lupa berterima kasih,aku pamit. Aku lihat senyumnya mengantar kepergianku.
Alhamdulillah, kata istriku ketika aku ceritakan begitu baiknya tukang mie itu. “Alloh begitu sayang kepada kita dan ini harus kita syukuri, sungguh Alloh akan menggantinya dengan pahala berlipat apa yang kita dahttp://www.blogger.com/img/blank.gifn bapak itu lakukan malam ini.”Katanya, Aku pun mengaminkannya.
smoga kita bs.amin
sumber: http://www.facebook.com/notes/aris-suryanto/sebuah-kisah-indahnya-istri-shalihah/188748727831240
http://detak17sweetbggt.blogspot.com/2011/03/sebuah-kisah-indahnya-istri-shalihah.html
0 komentar:
Posting Komentar