Ahli gizi maupun pakar kesehatan sering menyerukan pentingnya menyempatkan waktu untuk sarapan sebelum memulai aktivitas. Artikel tentang kesehatan di berbagai media pun tak bosan-bosannya mengingatkan pembacanya untuk tidak mengabaikan pentingnya sarapan.
Sarapan memang rutinitas yang paling penting dalam menu makan harian kita. Baru-baru ini, para ilmuwan Australia melaporkan, jika terlalu sering melewatkan sarapan akan berisiko serius bagi kesehatan.
Dilansir dari Geniusbeauty, Membiarkan perut dalam keadaan kosong di pagi hari meningkatkan risiko terkena penyakit pembuluh darah dan jantung. Jarang sarapan juga menyebabkan gangguan pada metabolisme tubuh serta menyebabkan obesitas dan diabetes.
Lebih dari itu, jika kebiasaan ini dibiarkan terus berlanjut, bukan tidak mungkin bisa menyebabkan kematian. Hal ini diungkapkan beberapa ilmuwan dari Universitas Tasmania yang mempelajari efek jangka panjang akibat sering merasa lapar di pagi hari.
Penelitian tersebut melibatkan 10ribu orang dewasa. Dua ribu di antaranya mengaku sering melewatkan sarapan. Dari observasi yang dilakukan selama lebih dari 20 tahun, sebagian dari mereka memperlihatkan gejala patologis (berkaitan dengan berbagai macam penyakit) yang dihubungkan dengan gangguan pola diet. Menurut Komite Nutrisi Australia, sedikitnya 23% dari populasi orang dewasa tidak sarapan setiap hari. Satu dari 10 anak pergi sekolah tanpa sarapan, dan jumlah ini pun meningkat secara konstan.
Seseorang harusnya memenuhi minimal 25% dari kebutuhan energi hariannya. Para ahli nutrisi percaya bahwa sarapan menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan tubuh langsing.http://www.blogger.com/img/blank.gif
Kebiasaan melewatkan sarapan bisanya juga diikuti dengan kegemaran mengudap makanan manis, jarang berolahraga, dan tidak terpenuhinya asupan serat, vitamin, dan mineral dengan baik. Ahli gizi, Catherine Collins, mengatakan, melewatkan sarapan adalah tanda dari gaya hidup tidak sehat.
Jadi, sempatkanlah sarapan yang mengandung karbohidrat dan protein, seperti bubur ayam, roti dengan butter atau bubur jagung dengan telur.
sumber : http://kosmo.vivanews.com/news/read/196956-benarkah-jarang-sarapan-picu-penyakit-jantung
0 komentar:
Posting Komentar