
salah satu cara bahagia  Yaitu dengan menggali sumur penerimaan sedalam-dalamnya. Agar apapun  keadaan kita. bagaimanapun kondisi ekonomi kita. betapapun kita tidak  mampu mendapatkan sesuatu yang kita inginkan. maka semua perasaan  kekecewaan itu, rasa sedih, perasaan tidak berarti, mampu kita masukan  kedalam sumur penerimaan kita. Ibaratnya, kita berusaha untuk memiliki  semacam ruang khusus dalam lubuk hati ini sebagai alat penyejuk dan  penyeimbang.
Satu lagi cara yang paling manjur untuk memiliki  penerimaan yang tulus, yaitu belajar bersyukur. Kadang kita lupa, bahwa  keadaan kita saat ini “apapun itu” adalah anugerah terindah yang di  berikan Tuhan kepada kita. kita mungkin khilaf, dengan menganggap bahwa  keadaan kita saat ini karena kebencian Tuhan kepada kita. Padahal, untuk  merasakan anugerah itu, kita hanya perlu bersyukur.
Memang dalam hidup ini ada banyak hal eksternal yang tidak bisa kita ubah, banyak hal yang terjadi tidak sesuai dengan kehendak kita. Namun demikian, pada dasarnya dan pada akhirnya, kita tetap bisa mengubah pikiran atau sisi internal kita sendiri, untuk menjadi bahagia atau menjadi tidak berbahagia. Jika bahagia atau tidak bahagia diidentikkan dengan nasib baik atau nasib buruk, jadi sebenarnya nasib kita tidaklah ditentukan oleh siapa-siapa, melainkan oleh diri kita sendiri.
Ujung-ujungnya, kebahagiaan adalah sebuah pilihan proaktif. "The most proactive thing we can do is to be happy," begitu kata Stephen R. Covey dalam buku 7 Habits-nya
sumber







 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar